Dalam berkendaraan, baik sepeda motor atau mobil, ada kalanya kita harus "nge-gas" ada kalanya harus "nge-rem". Dua-duanya diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi. Jika jalan kosong melompong, maka tancap gas sampai batas tertentu. Sebaliknya, rem diperlukan saat situasi darurat. Jika tidak diambil langkah "nge-rem" akan membahayakan pihak internal dan eksternal.
Namun apa jadinya, jika di jalanan dalam berkendaraan selalu "nge-rem", kapan sampainya ? Begitu pula dalam arena kehidupan, jika dijalani dengan "nge-rem" dan "nge-rem" apa jadinya. Menahan diri dalam situasi tertentu baik, tetapi jika "terlalu menahan diri", beragam peluang pun akan berlalu begitu saja. Dalam arena kehidupan pun perlu ada keseimbangan antara "nge-rem" dan "nge-gas". Lihat situasi, saat tancap gas, ya tancap semaksimal mungkin dengan tetap waspada. Saat injak rem, ya segera "nge-rem" dengan bijak.
Kehidupan adalah ajang pencapaian. Ada momen-momen tertentu peraihan suatu prestasi, kedudukan atau kepemilikan. Jangan biarkan peluangnya lewat begitu saja. Jangan "menahan diri" secara tidak bijak. Kalau memang sudah hak-nya ya dapatkan. Tancap gassssss, jangan lupa rem (Atep Afia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar