Jumat, 14 Mei 2010

Visi 44

Ngawurrrr, ngaco, abal-abalan, kamana-karep, sekarepe-dewe ...... Itulah yang terjadi, pakepuk (sibuk) di ruang hampa. Hampa, kosong, tak berkesan, tak bermakna ...begitu lunglay. Tak ada peran, tak ada visi.

Detik terus berlanjut, tak ada henti, tak ada jeda. Hidup makin melarut dalam arena yang semberawut. Melarat jiwa, kering makna, melata dalam suram. Ke mana arah angin, ke mana bumi berputar, adalah mengacu pada "visi". Seluruh detak kehidupan adalah berlandaskan visi. Bagaimana mungkin langkah tanpa visi, kelak tak berujung, lelah sendiri, dengan hasil nihil.

Tak ada pilihan, bangun visi, kejar tujuan, totali kehidupan. Tak ada jalan lain, nikmati langkah, resapi makna, sampai tercapai klimaks kehidupan. Di ujung pencapaian, ada senyum kepuasan. (Atep Afia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar